Jumat, 26 Desember 2008

Media Audio Visual Gerak Model e-Media Sebagai Alat Bantu Pembelajaran Mata Kuliah Anatomi
Mahasiswa Progran Studi Pendidikan Olahraga
FKIP Universitas PGRI Palembang

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Anatomi adalah ilmu urai yang membahas tentang susunan tulang manusia termasuk pada persendian (arthologie) dan otot (myologie) yang berkaitan dengan penggerak pada manusia. Dimana osteologi merupakan ilmu yang tergabung pada anatomie. Osteologi khusus membahas tentang tulang-tulang pada manusia sebagai pengungkit sedangka penggeraknya dilakukan oleh otot-otot yang menempel pada tulang sesuai dengan origo dan insertionya. Susunan tulang pada menusia dari cranum (tengkorak) hingga ke tarsalia (kaki) yang membentuk kerangka pada manusia atau sekelethon yang dibalut oleh berbagai jaringan ikat. Seperti otot, endo, ligamen, membran.

Osteologie adalah ilmu yang khusus mepelajari tentang tulang manusia. Ilmu ini tergabung pada ilmu urai. Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian atau uraian tulang manusia yang membentuk kerangka manusia. Kerangka (skeleton) dibangun oleh terdiri dari berbagai jenis dan bentuk tulang meliputi tulang-tulang panjang, tulang pendek, dan tulang pipih.

Strategi belajar mengajar menurut Muhibbin Syah (2002), didefenisikan sebagai sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu. (internet, http://muhammadadri.wordpress.com)

Ada beberapa tahapan yang dapat digunakan dalam proses mengajar antara lain adalah :

1. Strategi perumusan sasaran proses belajar mengajar (PBM) yang berkaitan dengan strategi yang akan digunakan oleh pengajar dalam menentukan pola ajar untuk mencapai sasaran PBM.

2. Strategi perencanaan proses belajar mengajar, berkaitan dengan langkah – langkah pelaksanaan mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini termasuk perencanaan tentang media ajar yang akan digunakan.

3. Strategi pelaksanaan proses belajar mengajar, berhubungan dengan pendekatan sistem pengajaran yang benar – benar pokok bahasan materi.(internet, http://muhammadadri.wordpress.com)

Menurut Djamarah (2002; 137), dalam pelaksanaannya, teknik penggunaan dan pemanfaatan media turut memberikan andil yang besar dalam menarik perhatian mahasiswa dalam PBM, karena pada dasarnya media mempunyai dua fungsi utama, yaitu sebagai alat bantu dan media sebagai sumber belajar bagi mahasiswa. (internet, http://muhammadadri.wordpress.com)

Ada banyak sekali media yang dapat dipergunakan dalam kegiatan PBM, media itu sendiri dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya menjadi :

1. Media auditif, media ini hanya mengandalkan pada kemampuan suara saja sebagai alat bantu dalam PBM, misal tape recorder.

2. Media visual, media visual ini hanya mengutamakan pada indra penglihatan saja dalam bentuk visual.

Media audio visual, media audio visual, yaitu media gabunngan antara auditif dan visual, media ini mempunyai unsur suara dan gerak. Jenis media ini jelas mempunyai kemampuan yang lebih baik, media audio visual

1. Adakah pengaruh tingkat kemampuan awal mahasiswa yang menggunakan media animasi audio visual gerak model e-Media dengan mahasiswa yang tidak menggunakan media animasi audio visual gerak ?

2. Ada pengaruh prestasi belajar antara mahasiswa yang menggunakan media animasi audio visual gerak model e-Media dengan yang tidak menggunakan animasi audio visual gerak dalam meningkatkan motivasi pembelajaran mata kuliah anatomi pada mahasiswa Prodi Olahraga FKIP Univ. PGRI Palembang ?

3. Tidak ada pengaruh prestasi belajar antara mahasiswa yang menggunakan media animasi audio visual gerak dengan yang tidak menggunakan animasi audio visual gerak model e-Media dalam meningkatkan motivasi pembelajaran mata kuliah anatomi pada mahasiswa Prodi Olahraga FKIP Univ. PGRI Palembang ?

1.3. Batasan Masalah

Agar permasalahan lebih terfokus dan terarah, maka penelitian ini hanya meneliti tentang tulang manusia saja (ostiologi) dan khusus pada mahasiswa program studi pendidikan olahraga semester 1 Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas PGRI Palembang.

1.4. Permasalahan

Berdasarkan beberapa rumusan masalah diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah :

    1. Adakah Pengaruh Pembelajaran Model e-Media dalam miningkatkan motivasi belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Olahraga FKIP Universitas PGRI Palembang ?
    2. Apakah tidak ada pengaruh prestasi belajar antara mahasiswa yang menggunakan media animasi audio visual gerak model e-Media dengan yang tidak menggunakan animasi audio visual gerak model e-Media dalam meningkatkan motivasi pembelajaran mata kuliah anatomi pada mahasiswa Prodi Olahraga FKIP Univ. PGRI Palembang ?
    3. Apakah ada pengaruh prestasi belajar antara mahasiswa yang menggunakan media animasi audio visual gerak model e-Media dengan yang tidak menggunakan animasi audio visual gerak model e-Media dalam meningkatkan motivasi pembelajaran mata kuliah anatomi pada mahasiswa Prodi Olahraga FKIP Univ. PGRI Palembang ?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

  1. Mengetahui pengaruh tingkat kemampuan awal mahasiswa yang menggunakan media animasi audio visual gerak dengan mahasiswa yang tidak menggunakan media animasi audio visual gerak
  2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh peningkatan motivasi belajar mahasiswa dengan penggunaan audio visual gerak dengan yang tidak menggunakan audio visual gerak pada mata kuliah anatomi.
  3. Mengetahui pengaruh hasil belajar mahasiswa antara mahasiswa yang menggunakan media animasi audio visual gerak dengan mahasiswa yang tidak menggunakan media animasi audio visual gerak

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Manfaat untuk mahasiswa diharapkan dengan menggunakan animasi audio visual gerak model e-media maka minat dan prestasi mahasiswa dapat ditingkatkan

2. Manfaat untuk dosen diharapkan kemampuan dosen untuk mengembangkan media pembelajaran melalui komputer khususnya media animasi dapat ditingkatkan

2. Tinjauan Pustaka

2.1. Pengertian Anatomi

Anatomi adalah ilmu urai yang membahas tentang susunan tulang manusia termasuk pada persendian (arthologie) dan otot (myologie) yang berkaitan dengan penggerak pada manusia. Dimana osteologi merupakan ilmu yang tergabung pada anatomie. Osteologi khusus membahas tentang tulang-tulang pada manusia sebagai pengungkit sedangka penggeraknya dilakukan oleh otot-otot yang menempel pada tulang sesuai dengan origo dan insertionya. Susunan tulang pada menusia dari cranum (tengkorak) hingga ke tarsalia (kaki) yang membentuk kerangka pada manusia atau sekelethon yang dibalut oleh berbagai jaringan ikat. Seperti otot, endo, ligamen, membran.

Sekelethon merupakan kerangka menusia yang dibentuk oleh berbagai tulang meliputi tulang-tulang panjang, tulang-tulang pendek dan tulang-tulang pipih seluruhnya disusun sesuai dengan struktur tulang tersebut untuk membentuk kerangka. Adapun persambungan dari tulang yang satu dengan yang lainnya diatur melalui suatu system perhubungan (persendian), baik melalui persedian secara diarthrosis maupun synarthrosis, sesuai dengan jenis tulang dan persendiannya. Ada yang melalui bonggol sendi dengan lekuk (dyarthrosis), ada yang melalui jaringan ikat (syindesmosis) ada yang melalui jarngan rawan (syinchondrosis) dan ada yang melalui jaringan tulang keras (synostosis). Sehingga menjadi suatu susunan tulang membentuk kerangka manusia yang kokoh.

Osteo (Os) adalah tulang-tulang yang terdapat pada manusia dan merupakan komponen yang sangat penting sebagai pengungkit, sekalgus sebagai pembentuk kerangka manusia yang kokoh. Tulang berfungsi sebagai tuas (pengungkit) sedangkan otot sebagai alat penggeraknya dalam gerakan.

Osteologie adalah ilmu yang khusus mepelajari tentang tulang manusia. Ilmu ini tergabung pada ilmu urai. Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian atau uraian tulang manusia yang membentuk kerangka manusia. Kerangka (skeleton) dibangun oleh terdiri dari berbagai jenis dan bentuk tulang meliputi tulang-tulang panjang, tulang pendek, dan tulang pipih.

2.2. Media Pembelajaran

2.2.1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan/menyampaikan pesan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses pembelajaran.

Gagne mengartikan media sebagai berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Heinich, Molenda, Russel (1996:8) menyatakan bahwa: “A medium (plural media) is a channel of communication, example include film, television, diagram, printed materials, computers, and instructors. (Media adalah saluran komunikasi termasuk film, televisi, diagram, materi tercetak, komputer, dan instruktur). AECT (Assosiation of Education and Communication Technology, 1977), memberikan batasan media sebagai segala bentuk saluran yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. NEA (National Education Assosiation) memberikan batasan media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak, audio visual, serta peralatanya.

Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran .

2.2.2. Hubungan Media Pembelajaran dengan Teknologi Pendidikan.

Dalam kawasan teknologi pembelajaran terdapat lima kawasan yang menjadi bidang garapan penelitian, seperti yang dikemukana oleh Atwi Supratman, Kawasan Riset dan Pengembangan Teknologi Pendidikan, Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Teknologi Pendidikan di PPS UNJ Jakarta, 2000, yaitu : 1) design, 2) develomnt, 3) utilization, 4) management, dan 5) evaluatin (Hamzah B. Uno, 2007; hal 51). Untuk lebih jelas ilustrasi dari kelima unsur kawasan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : (Hamzah B. Uno, 2007; hal 52).

Menurut Hamzah B Uno (2007), pesan adalah sesuatu yang dikirim dan atau diterima sewaktu tindakan komunikasi berlangsung. Pesan dapat dikirim baik melalui bahasa verbal maupun nonverbal. Pasan juga dapat berupa suatu wujud informasi yang mempunyai makna. Apabila pesan tersebut tidak bisa dipahami oleh penerma, maka pesan yang dikirim tersebut menjadi informasi, akan tetapi sebaliknya bisa pesan tersebut bisa mempunyai makna yang berbeda satu

2.2.3. Pembelajaran Model e-Media

Menurut Oetoma dan Priyogotama, (2004) e-Media adalah singkatan dari electronic media, artinya media yang berbasiskan pada peralatan elektronik. e-media berkembang sangat varitif, seiring dengan perkembangan – perkembangan elektronik, e-media konvensional berupa kaset rekaman pengajaran dan program TV pendidikan, e-media berbasis komputer terdiri dari CD, CD MP3, VCD dan DVD, serta e-madia, berbasis internet seperti e-News, e-Journal, e-Book, Chating, Newsgroup dan lain sebagainya. (internet, http://muhammadadri.wordpress.com)

Dengan berkembangnya teknologi, e-media, sebagai salah satu alat media pendidikan, maka sarana dan prasarana untuk pemanfaatanya juga berkembang, salah satu adalah komputer.

Pengajaran berbantuan komputer merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh para ahli sejak beberapa dekade yang lalu, karena dengan bantuan komputer ini proses pengajaran berjalan lebih baik dan lebih interaktif dalam usaha terwujudnya sistem belajar yang mandiri.

Secara garis besar komputer dapat dikatagorikan menjadi dua macam, yaitu computer-based training (CBT) dan Web-based training (WBT).

1. computer-based training (CBT)

CBT merupakan proses pendidikan berbasiskan komputer, dengan pemanfaatan media CD-ROM dan disk-based sebagai media pendidikan (Harton, 2000). Dengan memanfaatkan media ini, sebuah CD-ROM bisa terdiri dari vidio klip, animasi, grafik, suaru, multimedia dan program aplikasi yang akan dipergunakan oleh peserta didik dalam pendidikannya.

2. Web-based training (WBT)

WBT sering juga diartikan dengan e-learning, dalam metode ini selain menggunakan komputer sebagai sarana pendidikan, juga pemanfaatan jaringan internet, sehingga seorang akan belajar bisa mengakses materi pembelajarannya dimanapun dan kapanpun, selagi terhubung dengan jaringan internet (Rossett, 2002)

2.2.4. Fungsi Media Pembelajaran

Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media sumber belajar.

a. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran

Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya.

b. Media pembelajaran sebagai sumber belajar

Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan.

2.2.5. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Jenis-jenis media yang dikenal dewasa ini dipaparkan sebagai berikut.

Berdasarkan jenisnya, media dapat dibedakan atas

a. Media audiktif, adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja. Yang termasuk jenis media ini antara lain meliputi tape recorder dan radio.

b. Media visual, adalah media yang hanya mengandalkan indra pengelihatan. Yang temasuk jenis ini antara lain meliputi gambar, foto, serta benda nyata yang tidak bersuara.

Media audio visual.adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Beberapa contoh media audiovisual meliputi televisi, video, film, atau demonstrasi langsung.

2.2.6. Peran Media Pembelajaran

Tentunya Anda tahu bahwa peran media sangat strategis dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Kemp dkk (1985) menjabarkan peran media di dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut.

a. Penyajian materi ajar menjadi lebih standar.

b. Penyusunan media yang terencana dan terstruktur dengan baik membantu pengajar untuk menyampaikan materi dengan kualitas dan kuatitas yang sama dari satu kelas ke kelas yang lain.

c. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.

d. Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif

e. Materi pembelajaran dapat dirancang, baik dari sisi pengorganisasian materi maupun cara penyajiannya yang melibatkan siswa, sehingga siswa menjadi lebih aktif di dalam kelas.

2.2.7. Prinsip-Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media

Sudirman (1991) mengemukakan tiga kategori prinsip pemilihan media pembelajaran sebagai berikut.

a. Tujuan Pemilihan. Pemilihan media yang akan digunakan harus didasarkan pada maksud dan tujuan pemilihan yang jelas.

b. Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dan segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya.

c. Alternatif Pilihan. Pada hakikatnya, memilih media merupakan suatu proses membuat keputusan dan berbagai alternatif pilihan.

2.2.7. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media

Faktor-faktor yang perlu Anda perhatikan dalam memilih media pembelajaran dijelaskan pada bagian berikut :

a. Objektivitas. Seorang guru/dosen harus objektif. Artinya, guru/dosen tidak boleh memilih suatu media pembelajaran atas dasar kesenangan pribadi.

b. Program Pembelajaran. Program pembelajaran yang akan disampaikan kepada mahasiswa harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isi, struktur, maupun kedalamannya.

c. Sasaran Program. Pada tingkat usia tertentu dan dalam kondisi tertentu mahasiswa mempunyai kemampuan tertentu pula, baik cara berpikir, daya imajinasi, kebutuhan, maupun daya tahan mahasiswa dalam belajarnya

d. Kualitas Teknik. Dari segi teknik, media pembelajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat atau belum.

2.3. Motivasi

Motivasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan apa yang memberikan energi bagi seseorang dan apa yang memberikan arah bagi aktivitasnya. Motivasi kadang-kadang dibandingkan dengan mesin dan kemudi pada mobil. Energi dan arah inilah yang menjadi inti dari konsep tentang motivasi. Motivasi merupakan sebuah konsep yang luas (diffuse), dan seringkali dikaitkan dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhi energi dan arah aktivitas manusia, misalnya minat (interest), kebutuhan (need), nilai (value), sikap (attitude), aspirasi, dan insentif (Gage & Berliner,1984).

Dengan pengertian istilah motivasi seperti tersebut di atas, kita dapat mendefinisikan motivasi belajar siswa, yaitu apa yang memberikan energi untuk belajar bagi siswa dan apa yang memberikan arah bagi aktivitas belajar siswa.

2.3.1. Jenis-jenis motivasi :

  1. Motivasi Intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang.
  2. Motivasi Ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri seseorang.

2.3.2. Ciri-ciri Motivasi belajar :

Menurut teori Psikoanalisa Freud (dalam Khodijah, 2006), ciri-ciri motivasi adalah:

· Tekun menghadapi tugas, artinya dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak berhenti sebelum selesai.
· Ulet menghadapi kesulitan, artinya tidak lekas putus asa.
· Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.
· Lebih senang bekerja sendiri.
· Cepat bosan terhadap tugas rutin

Teeven dan Smith (1967), dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa individu yang mempunyai motivasi yang tinggi akan selalu berusaha secara terus menerus sehingga tercapai tujuan yang dicita-citakan yakin aka berhasil menyelesaikan setiap masalah belajar yang dihadapi dan mempunyai respon yang kuat dalam menyelesaikan setiap persoalan yang membutuhkan pikiran (Khodijah, 2006).

Dengan demikian, proses motivasi merupakan aktivitas yang sifatnya sangat individual. Seorang mahasiswa mungkin termotivasi pada situasi tertentu dan mahasiswa yang lainnya mungkin tidak termotivasi pada situasi yang sama dan sebaliknya. Dalam proses pembelajaran media juga memegang peran penting untuk memunculkan motivasi mahasiswa, khusus untuk mata kuliah anatomi jika memungkinkan guru/dosen akan menampilkan gambar – gambar tentang kerangka tulang pada munusia.

1.4. Hipotesis

Berdasarkan pengajuan masalah dan tinjauan yang di sampaikan, maka dapat ditarik dugaan sementara atau hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Tidak ada pengaruh prestasi belajar antara mahasiswa yang menggunakan media animasi audio visual gerak model e-media dengan yang tidak menggunakan animasi audio visual gerak model e-media dalam meningkatkan motivasi pembelajaran mata kuliah anatomi pada mahasiswa Prodi Olahraga FKIP Univ. PGRI Palembang

2. Ada pengaruh prestasi belajar antara mahasiswa yang menggunakan media animasi audio visual gerak model e-media dengan yang tidak menggunakan animasi audio visual gerak model e-media dalam meningkatkan motivasi pembelajaran mata kuliah anatomi pada mahasiswa Prodi Olahraga FKIP Univ. PGRI Palembang

3. Metode Penelitian

3.1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Olahraga FKIP Universitas PGRI Palembang, alasan pemilihan lokasi ini adalah karena mata kuliah anatomi merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan pada jurusan pendidikan olahraga FKIP Universitas PGRI Palembang.

3.2. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan direncanakan pada saat semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010, dan materi yang diajarkan akan disesuai dengan kurikulum/silabus pada saat tersebut

3.3. Variable Penelitian

· Penelitian ini akan membandingkan prestasi hasil belajar, antara mahasiswa yang menggunakan media animasi gerak model e-media berbasis komputer dengan yang tidak menggunakan media animasi gerak model e-media berbaisis komputer

· Variabel bebas (independen variabel) disini adalah pembelajar yang menggunakan media animasi gerak model e-media berbasis komputer yang diberi simbol X1 dan pembelajar yang tidak menggunakan media animasi gerak model e-media berbasiskomputer diberi simbol X2.

· Variabel terikat (dependent variabel) yang diamati dan diukur adalah prestasi dan motivasi belajar mahasiswa yang menggunakan media animasi gerak model e-media berbasis komputer dengan prestasi hasil belajar mahasiswa yang tidak menggunakan media animasi getak model e-media berbasis komputer diberi simbol Y1 dan Y2

3.4. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitian adalah pembelajaran Model e-media dengan media audio visual (VCD) dan motivasi dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa. Yang dimaksud dengan Model e-media adalah media yang berbasiskan pada peralatan kompoter. Sedangkan media audio visual (VCD) adalah media pembelajaran yang digunakan sebagai stimulus untuk mendapatkan response dalam proses pembelajaran anatomi

Motivasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan apa yang memberikan energi bagi seseorang dan apa yang memberikan arah bagi aktivitasnya. Motivasi yang dimaksud disini adalah response yang diberikan mahasiswa dalam proses pembelajaran anatomi

Sedangkan hasil belajar mahasiswa adalah perolehan prestasi hasil belajar mahasiswa yang diperoleh dari penilaian secara autentic assesment di sepanjang pembelajaran yang tersebar dalam nilai kompetensi dasar.

3.5. Populasi dan Sampel

3.5.1. Populasi

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendididikan Olahraga FKIP Universitas PGRI Palembang Semester 1 pada tahun ajaran 2009/2010 dengan rincian 210 orang

3.5.2. Sampel

Dalam penelitan ini sampel yang gunakan sebanyak 2 (dua) kelas dengan rincian 70 orang

DAFTAR PUSTAKA

Budiningsih. C, Asri, 2005, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rinika Cipta
Diktat Anatomi; Surabaya: Fakultas Kedokteran Airlangga
Diktat Anatomi; Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Diktat Anatomi; Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada
Depdiknas. 2003. Petunjuk Penilaian Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2003. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)). Jakarta : Depdiknas.
Wibowo, Hardianto; 1978, Diktat Anatomi Manusia, Jakarta: FKIK - IKIP Jakarta
Uno. B, Hamzah; 2007, Perencanaan Pembelajaran, cetakan kedua, Jakarta, Bumi Aksara
Umar, Husien; 2007, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Murah, Matjari ; 1978, Diktat Anatomi Manusia Sekolah Guru Olahraga (SGO) Negeri Palembang
Nasution. S, dan Thomas. M, 2005, Buku Penuntun Membuat Tesis, Skripsi, Disertasi, Makalah, cetakan ke sepuluh, Jakarta, Bumi Aksara.
Scanlon C, Valerie; dan Sanders, Tina: 2006, Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi, Edisi ke 3, Jakarta, Buku Kedokteran.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar