Selasa, 30 Desember 2008

PERANAN SPORT FOR ALL

PERANAN SPORT FOR ALL DALAM UPAYA

MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI

OLEH: M. Nirwan

Staf Pengajar FKIP Universitas PGRI Palembang Prodi Olahraga


Abstrac

Sport for all merupakan salah satu kegiatan yang berkaitan dengan gerak jasmani melalui berbagai kegiatan olahraga, seperti halnya di Indonesia melalui Panji olahraga dengan “ mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga”. Jadi sport for all bertujuan untuk mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan olahraga dalam mengisi waktu luangnya, guna meniningkatkan kesehatan dan kesegaran jasmani atau kebugaran, dalam upaya meningkatkan kualitas hidup.

Kata Kunci: Sport for all dan Kesegaran Jasmani

PENDAHULUAN

Diabad modern dewasa ini seluruh lini kehidupan tidak terlepas dengan peranan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin canggih. Sehingga seluruh aktifitas kehidupan di muka bumi ini hampir seluruhnya di dominasi oleh alat bantu yang serba cepat dan moderen. Hal ini sebagai hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia. Sehingga aktifitas jasmani hampir tidak diberdayakan dan dampaknya sangat mempengaruhi pola hidup manusia yang berakibat pada krisis gerak. Gerak jasmani yang selama ini lebih dominan tidak lagi terpakai, dan akibatnya banyak berdampak terhadap gangguan fisik yang berkaitan dengan faktor kesehatan dan kebugaran, ditambah dengan pola makan pada masyarakat moderen terutama yang tinggal di kota-kota besar, kurang memperhatikan jumlah kalori yang masuk dengan kalori yang keluar (digunakan). Sehingga menimbulkan masalah terhadap gangguan fisik yang berakibat sangat patal terhadap kelangsungan hidup. Diterpa dengan berbagai penyakita akibat pola makan dan pola hidup yang yang salah (tidak seimbang). Seperti penyakit jantung sebagai salah satu penyakit yang mematikan nomor dua setelah penyakit menular, penyakit ginjal, diabetes, kerapuhan tulang osteo porporasis dan masih banyak penyakit lain yang ditimbulkan akibat kurang gerak dan pola makan yang tidak seimbang.

Untuk mengatasi dan mencegah semua permasalahan tersebut di berbagai negara berlomba-lomba untuk mencari formula yang tepat, sebagai langkah tepat untuk mencari solusi untuk mengatasi krisis gerak yang melanda diseluruh lapisan masyarakat, terutama pada masyarakat usia lansia. Di Indonesia formula yang digunakan untuk mengatasi krisis gerak, dilakukan gerakan olahraga melalui panji olahraga yang disebut memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Kegiatan ini telah di canang kan sejak tahun 1983 dan masuk pada GBHN (Garis Garis Besar Haluan Negara) Ini merupakan bukti keseriusan bangsa Indonesia dalam menanamkan pola hidup sehat dan bugar melalui kegiatan olahraga dalam mengisi waktu luangnya. Para pakar dan seluruh lapisan masyarakat akan yankin bahwa olahraga merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai alat yang paling efektif untuk mencegah terjadinya gangguann pada tubuh atau fisik yang selama ini mendera masyarakt moderen.

Untuk mempermudah dalam melakukan gerak jasmani melalu berbagai cabang olahraga sebagai alat, maka setiap individu dipersilahkan untuk melakukan olahraga apa saja disesuaikan dengan hobi dari masing-masing. Seperti jalan, lari atau jogging, berenang, tenis lapangan, bulu tangkis, sepak bola, voli, basket, bulu tangkis dan sebagainya, yang penting harus dilakukan secara teratur, terus menerus. Minimal setiap meinggunya tiga kali dan setiap melakukan satu jam sampai dua jam. Tapi hal ini perlu disesuaikan dengan tingkat usia dan kondisi fisik individu pada saat melakukan kegiatan tersebut. Adapun sejarah, pengertian dan program sport for all itu sendiri akan di jelaskan lebih lanjut pada pembahasan di bawah ini, termasuk implementasinya dalam meningkatkan hidup sehat dan bugar melalui olahraga.

Di Indonesia pengertian sport for all masih belum populer dan masih banyak lapisan masyarakat yang belum tau apa itu sport for all. Untuk itu penulis sebagai salah satu insan olahraga sangat berkepentingan untuk mensosialisasikan pengertian dan manfaat sport for all sebagai kegiatan yang positif untuk pengisi waktu luang, melalui kegiatan olahraga. Hal ini penting dalam upaya mendorong masyarakat dalam membudayakan hidup sehat melalui kegiatan olahraga, dan dilakukan oleh setiap individu secara suka rela. Untuk itu sport for all sering juga diakitkan dengan olahraga rekreasi. Yaitu olahraga yang dilakukan pada waktu luang baik secara sendiri-sendiri maupun berkelompok bertujuan untuk mendapatkan kesehatan, kebugaran dan kesenangan bagi yang melakukanya.

2. Hakikat Sport for all

Sport for all diperkenalkan oleh orang-orang Eropah sejak tahun 1960 an. Dan dikembangkan secara luas dan dimotori oleh orang Norwegia, dengan waktu yang tidak terlalu lama tepatnya pada tahun 1965 sudah mencapai 40 negara pada saat diselenggarakan pertemuan internasional di Frankfurt dengan nama Trim and Fitness Confrence. Adapun nama kegiatan sport for all di setiap Negara berbeda-beda. Tetapi konsep dari kegiatan tersebut pada prinsipnya sama adalah untuk mengatasi kekurangan gerak yang melanda masyarakat dunia atau sering disebut krisis gerak, akibat kemajuan teknologi yang serba canggih.

Adapun konsep atau gagasan yang mendasari pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan sport for all di antaranya adalah :

  1. Berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat. Seluruh masyarakat pasti akan mendambakan untuk hidup sehatn dan bugar. Untuk mendapatkan kesehatan dan kebugaran alat yang paling efektif adalah dengan melakukan olahraga secara teratur dan berkesinambungan. Adapun untuk memilih olahraga diberikan kebebasan cabang olahraga apa saja sesuai dengan kegemaran individunya untuk mendapatkan fitness mereka.
  2. Sebagai reaksi dari gerakan Olympic adalah menempatkan olahraga dimana saja untuk melayani perkembangan manusia secara harmonis dengan maksud untuk mendorong terciptanya masyarakat yang damai berkaitan dengan pemeliharaan martabat manusia. Tetapi dalam pelaksanaan Olympic dilakukan oleh atlet yang memiliki bakat dan kualitas tinggi yang bias ikut. Sehingga dilakukan seleksi yang amat ketat. Tetapi pada sport for all didasarkan atas kegembiraan pada para pesertanya dan tidak perlu kompetisi tidak perlu ada seleksi atau pembatasan bagi peserta sport for all. Karena tujuan dari sport for all adalah untuk melakukan kegiatan olahraga sesuai dengan hobi dan kebutuhannya untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmaninya.
  3. Akibat penemuan kembali budaya yang berkaitan dengan olahraga tradisional atau permainan tradisional disetiap Negara. Gerakan sport for all tidak hanya sebagai reaksi saja pada gerakan Olympic yang memiliki aturan sangat ketat. Tetapi sebagai pendorong bagi Negara-Negara berkembang untuk dapat menggali lagi olahraga atau permainan-permainan tradisionil yang memilki peraturan sendiri. Dengan demikian dapat dipakai untuk memperkaya khasanah budaya. Olahraga tradisionil tersebut juga dapat dikemas lebih menarik sehingga dapat dikemas untuk melakukan promosi pariwisata. Untuk memberikan kesejahtraan masyarakat sekitarnya. Sebagai olahraga dayung (perahu) di Palembang Sumsel yang diselenggarakan setiap ulang tahun Kota Palembang , yang disebut “Bidar”. Kegiatan tersebut dapat mempromosikan pariwisata di Sumatera Selatan khususnya di Kota Palembang. Sekarang sedang gencar di promosikan baik ditingkat nasional maupun internasionl melalui Visit Musi 2008.

Sport for all dinegara-negara maju seperti di Jerman sudah merupakan kegiatan sehari-hari. Artinya seluruh lapisan masyarakat sudah sangat paham tentang manfaat olahraga dalam meningkatkan kualitas hidup yang berkaitan dengan kesehatan dan kebugaran fisiknya. KONI Jerman yang disebut “Deutscher Sportbund” sangat peduli untuk mempelopori kegiatan yang berkaitan dengan sport for all. Sejak tahun 1971 sport for all di Jerman diperkenalkan semua lapisan masyarakat keluarga boleh melakukan kegiatan apa saja. Seperti jalan, jogging, senam, renang, bersepeda, cross country dengan peningkatan denyut jantung cukup 130 per menit ( Harzuki: 2003, 286). Di Canada kegiatan yang berkaitan dengan sport for all telah dikenal sejak 1943 sejak Undang-Undang tentang national Physical Fitness diterapkan, bertujuan untuk meningkatkan kesehatan (Harzuki: 2003. 289)

Sport for all yang memiliki pengertian olahraga untuk semua, suatu kegiatan olahraga yang bersifat masal, suatu kegiatan jasmani dengan menggunakan berbagai cabang olahraga sebagai alat untuk melakukan aktivitas fisik sesuai dengan kehobiannya, Sport for all bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran melalui kegiatan olahraga sebagai pengisi waktu luangnya. Sport for all juga merupakan salah satu alternatif untuk membudayaakan hidup sehat melalui kegiatan olahraga.

3. Hakikat Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani dapat didifinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk dapat melaksanakan kegiatan atau kinerja yang memerlukan kekuatan, koordinasi, keterampilan, dan daya tahan dengan efisien yang tidak mengakibatkan kelelahan berarti (Arismunandar: 1999. 4). Seseorang yang memiliki kesegaran jasmani, maka ia akan dapat menunjukan kemampuan yang tinggi, secara konstan ia akan memiliki daya tahan umum yang tinggi termasuk daya tahan otot, bentuk tubuh, dan secara otomatis ia akan memiliki kemampuan gerak lebih baik, sehingga ia mampu untuk dapat menyelesaikan pekerjaan atau tugas-tugas yang dibebankannya. Ditinjau dari kesehatan olahraga bahwa Vo2 Max merupakan indicator sutu kebugaran jasmani atau kapasitas fisik seseorang . artinya semakin besar Vo2 Max seseorang berarti semakin baik kebugaran jasmani atau kapasitas fisiknya (Harzuki :2003. 248). kesegran jasmani adalah kondisi fisik yang berkaitan dengan kemampuan dan kesanggupannya dalam melaksanakan pekerjaan secara optimal dan efisien (Depdikbud:1995.1). disadari atau tidak bahwa kesegaran jasmani sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Karena kesegaran jasmani selalu berkaitan dengan aktivitas hidup manusia, tingkat kesegaran jasmani seseorang akan selalu memberikan corak pada prilaku dalam kehidupan sehari-harinya.

Kesegaran jasmani atau kebugaran fisik merupakan dambaan bagi setiap orang untuk menopang kehidupan dan pekerjaan sehari-hari yang diembannya. Tingkat kesegaran jasmani pada setiap individu jelas tidak sama, tergantung pada kepiawiannya dalam memlihara kesegaran jasmani. Karena kesegaran jasmani seseorang akan dipengaruhi oleh berbagai variable. Kesegaran jasmani tidak hanya bertujuan untuk membentuk daya tahan tubuh, juga sangat berperan dalam meningkatkan daya tahan terhadap psikologis. Artinya orang yang memiliki kesegaran jasmani tinggi, maka ia dapat dipastikan akan memiliki ketahanan terhadap komponen yang berkaitan dengan kejiwaannya. seperti stress, kecemasan, emosi dan orang yang memiliki kesegaran jasmani tinggi, maka orang tersebut akan memiliki percaya diri yang baik.

Untuk mewujudkan kesegaran jasmani harus mengaitkan berbagai faktor sering disebut dengan general factor meliputi tiga pilar pembangunan olahraga yaitu; penyediaan ruang terbuka, peningkatan sumber daya manusi dan partisipasi masyarakat untuk membudayakan hidup sehat melalui kegiatan olahraga. Disamping itu kesegaran jasmani juga merupakan salah satu prasyarat bagi seseorang untuk dapat melakukan aktifitas sehari-hari secara produktif. Disamping itu ia akan memiliki motivasi yang tinggi untuk dapat menyelesaiakan kainginannya agar tercapai dengan baik. Tingkat kesegaran jasmani juga akan memberikan percaya diri, karena ia akan merasa mampu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankannya. Seseorang yang memiliki tingkat kesegaran jasmani tinggi, maka ia akan memiliki banyak kesempatan untuk berbuat dan melakukan apa yang ia inginkan.

Kesegaran jasmani tidak hanya berorientasi pada masalah fisik, tetapi memiliki arah dan orientasi pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang memiliki ketahanan psiko-fisik secara menyeluruh ( Motohir:2002.160). Hal ini senada dengan moto Yunani kuno “Mensana in corpore Sano”, yang berarti badan yang sehat akan bersemayam jiwa yang sehat pula. Sama halnya denga tujuan pendidikan jasmani di Indonesia adalah membentuk manusia Indonesia seutuhnya baik jasmani maupun rohaninya. Kesegaran jasmani juga sering diindentikan dengan kondisi fisik meliputi komponen kekuatan, kecepatan, daya tahan otot, dan kelentukan, power, keseimbangan, kelincahan, koordinasi, tetapi ada juga para pakar yang menambahkan pada daya tahan jantung dan paru-paru. Berdasarkan uraian tentang beberapa teori kesegaran jasmani, maka yang dimaksud dengan kesegaran jasmani pada tulisan ini adalah kemampuan fisik dalam melakukan suatu aktifitas tertentu dengan waktu lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih mampu melakukan aktivitas lainnya.

Di Negara-negara maju seperti Australi kesegaran jasmani sering menggunakan istilah Strength and condition. Di Indonesia istilah kesegaran jasmani masih sering diperdebatkan terutama bagi para pelatih yang akan mengukur keadaan Atletnya, setelah menjalankan program latihan atau pada saat menjelang pelaksanaan kejuaran baik dalam perlombaan maupun pertandingan. Di satu pihak kesegaran jasmani hanya diartikan sebagai kemampuan fisik umum untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Sedangkan komponen lain tidak begitu dihiraukan, seperti teknik, taktik dan kemampuan non teknik lainnya. Bahkan para pelatih khususnya di Sumatera Selatan belum terbiasa untuk melakukan tes-tes yang berkaitan dengan tingkat kesegaran jasmani terhadap para Atletnya. Sehingga tidak jarang para Atlet belum menyadari pentingnya standard kondisi fisik dalam menghadapi pertandingan atau perlombaan. Sehingga atlet yang di kirim dalam mengikuti disetiap kejuaran baik ditingkat regional maupun nasional hasilnya sangat memprihatinkan.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesegaran jasmani fisik bagi cabang olahraga yang seseorang adalah:

1. Umur

Kapasitas fungsional akan terus naik hingga mencapai puncaknya pada usia 25 – 30 tahun, kemudian akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh sel tubuh kira-kira sebesar 0.8-1% per tahun. Tapi bila kita rajin berolahraga penurunan ini dapat dikurangi sampai separuhnya.

2. Jenis kelamin

Sampai pubertas biasanya kesegaran jasmani anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan. Akan tetapi, setelah pubertas anak laki-laki biasanya memiliki nilai yang jauh lebih besar.

3. Keturunan

Keturunan berpengaruh terhadap kapasitas jantung, paru, postur tubuh, obesitas, hemoglobin/sel darah dan serat otot.

4. Makanan yang dikonsumsi

Untuk mendapatkan daya tahan tubuh yang tinggi, diperlukan diet tinggi karbohidrat yaitu sekitar 60-70%, yang dibutuhkan untuk mengisi cadangan glikogen yang ada di otot. Sementara diet tinggi protein diperlukan untuk memperbesar otot dan untuk olahraga yang membutuhkan kekuatan otot yang besar.

5. Rokok.

Kadar CO yang terhisap akan mengurangi nilai VO2Max, yang berpengaruh terhadap daya tahan. Selain itu, Perkins dan Sexton Nicotine dapat memperbesar pengeluaran energi dan mengurangi nafsu makan.

6. Berolahraga

Seseorang yang berolahraga secara teratur dan kontinu melalui program yang terarah maka dapat dipastikan akan memiliki kesegaran jasmani yang optimal. Kesegaran jasmani merupakan komponen yang sangat utama bagi setiap individu dalam melakukan setiap aktifitas atau kinerja.

Suatu kinerja yang tidak didukung oleh kesegaran jasmani yang baik, maka dapat dipastikan hasil yang di capai tidak akan optimal. Untuk itu kesegaran jasmani merupakan salah satu kebutuhan manusia. yang dimaksud kesegaran jasmani pada makalah ini adalah seseorang yang mampu melakukan aktifitas atau pekerjaan sehari-harinya tanpa menglamai kelelahan yang berarti. Artinya ia setelah menyelesaikan pekerjaan rutinnya masih mampu untuk melakukan pekerjaan lainnya.

4. Implikasi Sport for all terhadap Kesegaran Jasmani

Sport for all adalah olahraga untuk semua, yaitu kegiatan yang dilakuakn melalui berbagai kegiatan olahraga bersifat masal. Artinya orang bebas untuk melakukan berbagai cabang olahraga sesuai dengan hobinya, bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesegaran jasmani. Pengertian sehat adalah sehat jasmani dan rohani bebas dari cacat dan kelemahan. Sedangkan kesegaran jasmani memiliki setatus lebih tinggi dibandingkan dengan sekedar sehat. Orang yang memiliki kesegaran jasmani adalah orang yang mampu melakukan aktifitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Artinya setelah melakukan pekerjaan sehari penuh ia masih mampu untuk melakukan pekerjaan lainnya, maka orang tersebut memiliki kesegarn jasmani yang baik.

Untuk mendapatkan tingkat kesegaran jasmani dapat diperoleh melalui berbagai faktor diantaranya melalui makanan yang seimbang, melakukan kegiatan olahraga yang dilakukan secara teratur terus menerus dengan program yang terarah dengan baik. Seperti kegiatan sport for all atau olahraga untuk semua dimana kegiatan tersebut dapat dilakuakan oleh semua lapisan masyarakat dan dapat dilakukan dimana saja. Karena kegiatan sport for all merupakan salah satu kegiatan jasmani yang disesuaikan dengan tingkat usia dan jenis kelamin. Program dan kegiatan sport for all memang disesuaikan dengan kebutuhan dari individu yang diperuntukan sebagai upaya untuk membudayakan pola hidup sehat dan segar melalui kegiatan olahraga. Untuk itu sport for all memiliki peran yang amat penting sebagai salah satu sarana pengisi waktu luang melalui kegiatan yang positif.

Berdasarkan uraian tersebut maka sport for all memiliki kontribusi yang sangat signifikan dalam upaya meningkatkan kesegaran jasmani seseorang. Karena dalam program sport for all seseorang bebas untuk memilih cabang olahraga untuk melakukan aktifitas fisiknya untuk memperoleh kebugaran

5. Penutup

Kita menyadari bahwa dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, yang akan menghasilkan berbagai alat Bantu untuk mempermudah manusia dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya. Dibalik dengan diciptakannya berbagai peralatan yang semakin canggih akan berdampak buruk terhadap kualitas fisik manusia. Hal ini akibat rendahnya aktifitas fisik yang dilakukan oleh manusia, bahkan para pakar olahraga diberbagai duni menyatakan diabat moderan ini terjadi adanya krisis gerak yang melanda manusia tertuma yang hidup dikota-kota besar, yang berakibat meningkatnya berbagai penyakit akibat kurang gerak. Seperti caridio vasculair (jantung), gagal ginjal, diabetes, kerapuhan tulang, dan penyakit obisitas (kegemukan). Bahkan penyakit jantung sudah menempati urutan kedua yang menimbulkan kematin setelah penyakit menular.

Untuk mengatasi berbagai penyakit tersebut kita harus membudayakan hidup sehat dan bugar melalui kegiatan olahraga sebagai pengisi waktu luangnya yang di kemas pada sport for all, terutama pada usia diatas 30 tahun, harus sudah rutin melakukan kegiatan olahraga. Adapun kegiatan olahraganya terserah individu olahraga apa saja disesuaikan dengan hobinya dan dilakukan minimal satu minggi tiga kali dan setiap sesennya minim 45 menit sampai 90 menit. Apabila kegiatan tersebut dilakukan secara trus menerus dengan program latihan yang terarah, maka dapat dipastikan akan memiliki tingkat kesegaran jasmani yang optimal.


DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar Wismoyo. 1999. Peran Kesegaran Jasmani dalam mendukung pencapaian puncak Prestasi Olahraga .Jakarta: KONI Pusat

Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga Terkini Kajian Para Pakar. Jakarta: PT., Raja Grafindo Persada

Mutohir, T., Cholik. 2002. Gagasan- gagasan Tentang Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Surabaya: Unesa University Press

Mutohir, T., Cholik. Dan Maksum Ali: 2007. Sport Developmen Indek Alternatif Baru Dalam Mengukur Kemajuan Pembangunan Bidang Keolahragaan. Jakarta : Pt. Indeks.

______1995. Tes Kesegaran Jasmani Untuk Remaja. Jakarta: Depdikbud

1 komentar:

  1. JANGAN PERNAH BERHARAP BILA BELUM BISA, POKOKNYA USAHA ITU YANG UTAMA

    BalasHapus